Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Selamat Datang di BankBola.com

BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016

AGEN BOLA PIALA EROPA 2016

DAPATKAN BONUS KREDIT 100% KHUSUS MEMBER BARU

AGEN JUDI ONLINE

DAPATKAN BONUS KREDIT 20% KHUSUS MEMBER BARU

JUDI BOLA ONLINE

DAPATKAN BONUS KREDIT 10% KHUSUS MEMBER BARU

AGEN BOLA ONLINE TERPERCAYA

DI TUNGGU IYA JOINNYA BERSAMA BANKBOLA.COM

Kamis, 06 Oktober 2016

HANY YANG MENGODA



kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Wanita bersuami yang bernama Hany. Hany ini memang seorang Maniak sex, Sampai suatu hari dia pergi kepada Dokter kandungan. Tidak Disangka setelah Hany masuk keruang Praktek Dokter kandunagn itu, Dokter itu bernafsu kepada Hany, dan begitu juga dengan Hany. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Pada hari ini suami Hany sedang pergi keluar kota karena dinas luar dari kantor nya. Saat itu kurang lebih selama 10 hari suami Hany harus meninggalkan rumah demi mengais rejeki untuk keluarga. Sebelumnya Hany ini memang sudah menunggu waktu yang tepat untuk datang pada Dr. Kandungan yang terkenal ganteng dan ramah kepada setiap pasienya.

ABCBOLA - Sampai tiba akhirnya Hany mendapatkan kesempatan itu, dan Hany memutuskan untuk berkunjung pada dokter kandungan itu. Hany ingin sekali berkonsultasi pada Dr. kandungan untuk konsultasi alat KB apa yang cocok untuk dia gunakan agar aman dan tidak beresiko jika dia berhubungan sex kepada para lelaki simpananya yang perkasa-perkasa itu.

Oh iya para pembaca, Hany ini tergolong maniak sex, karena dia tidak pernah puas berhubungan sex dengan 1 lelaki saja. Dikarenakan Hany takut hamil jika berhubungan sex dengan para simpananya, maka Hany bergegas dengan Dr. Kandungan kesanganya tadi. Hany hampir lebih dari 1bulantidak bisa berani berhubungan mesum para lelaki simpananya.

Setelah beberapa waktu Hany menuju pada tempat praktek Dr. Kandungan dambaan hatinya itu, akhirnya sampailah Hany pada tempat prakteknya. Sesampainya disana Hany-pun mengambil nomer antrian dan sampai pada akhirnya dia mendapat gilirannya untuk berkonsultasi,

“ Nomer 33, silahkan masuk ”, terdengarlah nomer antrian Hany dipanggil.

“ Iya, saya ”, jawab Hany.

Lalu Hany melihat kearah suara yang memanggil nomer antrianya itu, dan ternyata yang memanggil adalah bidan yang berada di tempat praktek itu,

“ Ibu’ silahkan masuk, sekarang giliran Ibu’, mari ikut saya Bu’’ !!! ”, kata Bidan itu.

“ Baiklah Mbak ”, ucap Hany sembari berdiri dan bergegas mengikuti Bidan itu menuju ruang praktek Dokter itu.

Hany baru menyadari tempat praktek dokter kandungan yang tadi lumayan penuh dengan pasien, sekarang telah kosong, Hany menyadari bahwa dia adalah pasien terakhir.

“ Dok, ini Ibu’ Hany pasien terakhir kita malam ini ”, ucap Bidan itu kepada Dr. Laki-laki yang berada didalam ruangan praktek itu
Pada hari ini suami Hany sedang pergi keluar kota karena dinas luar dari kantor nya. Saat itu kurang lebih selama 10 hari suami Hany harus meninggalkan rumah demi mengais rejeki untuk keluarga. Sebelumnya Hany ini memang sudah menunggu waktu yang tepat untuk datang pada Dr. Kandungan yang terkenal ganteng dan ramah kepada setiap pasienya.

Sampai tiba akhirnya Hany mendapatkan kesempatan itu, dan Hany memutuskan untuk berkunjung pada dokter kandungan itu. Hany ingin sekali berkonsultasi pada Dr. kandungan untuk konsultasi alat KB apa yang cocok untuk dia gunakan agar aman dan tidak beresiko jika dia berhubungan sex kepada para lelaki simpananya yang perkasa-perkasa itu.

Oh iya para pembaca, Hany ini tergolong maniak sex, karena dia tidak pernah puas berhubungan sex dengan 1 lelaki saja. Dikarenakan Hany takut hamil jika berhubungan sex dengan para simpananya, maka Hany bergegas dengan Dr. Kandungan kesanganya tadi. Hany hampir lebih dari 1bulantidak bisa berani berhubungan mesum para lelaki simpananya.

Setelah beberapa waktu Hany menuju pada tempat praktek Dr. Kandungan dambaan hatinya itu, akhirnya sampailah Hany pada tempat prakteknya. Sesampainya disana Hany-pun mengambil nomer antrian dan sampai pada akhirnya dia mendapat gilirannya untuk berkonsultasi,

“ Nomer 33, silahkan masuk ”, terdengarlah nomer antrian Hany dipanggil.

“ Iya, saya ”, jawab Hany.

Lalu Hany melihat kearah suara yang memanggil nomer antrianya itu, dan ternyata yang memanggil adalah bidan yang berada di tempat praktek itu,

“ Ibu’ silahkan masuk, sekarang giliran Ibu’, mari ikut saya Bu’’ !!! ”, kata Bidan itu.

“ Baiklah Mbak ”, ucap Hany sembari berdiri dan bergegas mengikuti Bidan itu menuju ruang praktek Dokter itu.

Hany baru menyadari tempat praktek dokter kandungan yang tadi lumayan penuh dengan pasien, sekarang telah kosong, Hany menyadari bahwa dia adalah pasien terakhir.

“ Dok, ini Ibu’ Hany pasien terakhir kita malam ini ”, ucap Bidan itu kepada Dr. Laki-laki yang berada didalam ruangan praktek itu

“ Wah… masih brondong nih Dokter kandungan, ditambah lagi dia handsome sekalu”, ucap Hany dalam hati.

Saat itu Hany memperkirakan dokter kandungan itu usianya tidak jauh berbeda dengan Hany. Kemudian,

“ Malam, Dok ”, ucap Hany menyapa Dokter kandungan itu.

“ Malam, juga Bu’, mari silahkan duduk Bu’!!! ada kendala apa pada Ibu saat ini ? ”, Dokter menjawab sembari bertanya dan mempersilahkan Hany duduk.

Sebelum sempat Hany menjawab pertanyaan Dokter, saat itu Hany teringat dengan perkataan Bidan yang mengantarkan Hany ke ruangan ”, Dok, Ibu’ Hanykan pasien terakhir, dan saya kebetulan ada keperluan keluarga, boleh saya pulang lebih dulu ”,

“ Oh... ok, “ jawab Dokter sambil beranjak dari tempat duduknya.

“ Sebentar ya Bu’ ”, kata Dokter ke Hany, lalu dokter itu keluar dari ruangan mengikuti Bidan.

Tak lama kemudian Dokter itu kembali dan berkata kepada Hany,

“ Maaf ya Bu Hany sebelumnya, saya harus mengunci pintu depan praktek saya ini, hal ini dikarenakan Bu hany adlaah pasien terakhir saya, jika saya tidak menutup pintu para pasien akan datang lagi untuk berobat atau berkonsultasi, pada saya, tidak papakan Bu Hany ??? apalagi Bidan saya sudah pulang ”, ucap dokter itu.

Lalu Hany-pun menjawab dengan hati yang riang tanpa rasa keberatan sedikitpun,

“ Begitu ya Dok, yaudah deh tidak apa-apa kok Dok ”, jawab Hany.

Kemudian Dr. itu mulai menayakan keluahn Hany,

“ Nah, sekarang apa keluhan Bu Hany ??? dan mudah-mudahan saya bisa membantu Bu Hany ”, ucap Dokter itu.

BANDAR BOLA


“ Begini loh dok, saya ingin memakai alat kontrasepsi, tapi saya tidak mau kalau suami saya itu Vaginaai kondom, jadi kira-kira alat KB apa yang cocok dan nyaman untuk saya ”, Hany menjelaskan maksud tujuannya datang ketempat praktek ini.

“ Ouh begitu Bu, memang Ibu dan suami sudah tidak berkeinginan untuk mempunyai anak lagi, ngomong-ngomong sudah punya berapa anak?” tanya Dokter itu lagi.

“ Ya begitulah, saat ini kami mempunyai satu anak, “ jawab Hany dengan berbohong.

Karena tidak mungkin dia menjelaskan kedokter bahwa dia ingin lebih puas dalam menikmati hubungan sex dengan para lelaki simpananya yang perkasa tanpa takut akan hamil.

“ Baru satu ? Memangnya Bu Hany tidak ingin menambah buah hati lagi Bu’? ”, ucap Dokter memastikan keinginan Hany.

“ Eummm… iya Dok, saya sudah bertekad ”, jawab Hany sembari tersenyum.

“ Bu Hany berkeinginan KB ini untuk sementara atau selamanya Bu’ ”, tanya Dokter itu.

“ Maksudnya bagaimana ini Dok, hhe… ? ”, Hany balik bertanya.

“ Begini loh Bu’ maksudnya, jika untuk sementara saya sarankan Ibu’ , untuk menggunakan spiral, tapi kalau Ibu’ dan suami ingin untuk selamanya tidak mempunyai anak lagi, saya menyarankan Ibu’ untuk disterilkan kandungan ibu ” ucap dokter memastikan lagi.

“ Itu bagaimana lagi Dok, maaf saya tidak terlalu mengerti dengan maksud Dokter ”, tanya Hany lagi.

“ Begini Bu hany maksud saya, jadi saluran indung telur Ibu’ harus saya tutup rapat, jadi kalau Ibu’ berhubungan dengan suami, sperma suami Ibu’ tidak dapat lagi menerobos kesaluran indung telur Ibu’, dengan begitu saya jamin tidak ada satupun indung telur Ibu’ yang dapat terbuahi oleh sperma suami Ibu’ ”, penjelasan Dokter panjang lebar.

BANDAR BOLA

“ Ooohhh… begitu ya Dok kalau begitu saya pilih yang sementara saja deh Dok, siapa tahu nanti saya dan suami saya ingin mempunyai keturunan lagi, hhe ”, jawab Hany memilih KB sementara.

“ Ibu’ mengambil keputusan yang tepat, nah sekarang Ibu’ silahkan berbaring disana, saya akan mempersiapkan peralatannya ”, kata Dokter sambil menunjuk kearah ranjang.

“ Baju dan celana dalamnya tolong dilepas ya Bu Hany, setelah itu Ibu’ kenakan baju ini yah Bu !!! ”, lanjut Dokter sambil memberikan baju berwarna biru muda khas pasien.

Kemudian Hany-pun segera melepas Bra dan celana dalamnya lalu mengenakan baju yang diberikan dokter itu,

“ Haduh, Bu Hany terbalik memakai jubahnya ”, ucap dokter itu sembari tersenyum saat melihat Hany mengenakan jubah itu dengan bagian yang terbuka berada didepan.

“ Bagian yang terbuka itu untuk dibelakang, kalau Ibu’ pakai seperti itu nanti saya gak akan selesai-selesai memasang alat kontrasepsinya, karena mata saya akan melihat pada Payudara Bu Hany ”, kata Dokter sambil bercanda ke Hany.

“ Hahaha… dokter bisa aja deh ”, jawab Hany dengan muka tersipu malu mendengar canda’an Dokter.

Setelah itu Hany membenarkan baju tersebut, lalu Hany-pun segera berbaring diranjang. Saat itu Hany bingung melihat ranjang tersebut karena panjang ranjang tersebut tidak sepanjang ranjang-ranjang yang biasa ada ditempat-tempat praktek dokter pada umumunya. Panjang ranjang itu hanya sampai sebatas pantatnya saja, sehingga kedua kakinya terjuntai kebawah.

Saat itu Hany melihat adanya keanehan dengan ranjang ini, dimana disamping kiri dan kanan kedua kakinya ada bantalan cekung dan letaknya lebih tinggi dari ranjangnya. Setelah selesaimempersiapkan peralatannya, Dokter menghampiri ranjang tersebut, melihat posisi rebahan Hany diatas ranjang, dokter itupun tersenyum simpul,

“ Ibu’, baru pertama kali ya datang kedokter kandungan ? ”, tanya Dokter tersenyum.
Tanpa menunggu jawaban Hany, Dokter-pun mulai mengangkat kaki Hany satu persatu dan menempatkan dibantalan cekung yang berada disamping kiri kanan kaki Hany itu, perbuatan Dokter membuat Hany terhenyak. Hany tahu dengan posisinya dimana kedua kakinya saat itu terangkat dan terbuka lebar. Hal itu dengan otomatis membuat kewanitaan-nya nampak jelas didepan Dokter kandungan itu.

Saat itu bahkan wajah Hany-pun menjadi merah karena menahan malu, melihat Hany yang tersipu-sipu malu dan wajahnya menjadi merah, Dokter hanya tersimpul dan diapun merasa yakin sekali bahwa ini adalah kunjungan yang pertama Hany ke dokter kandungan,

“ Maaf, ya, Bu Hany ”, ucap Dokter ketika jarinya mulai menyentuh bibir Kewanitaan Hany.

“ Iya Dok ”, ucap singkat Hany, karena menahan malu dan perasaan yang aneh saat jari-jari Dokter menyentuh bibir Kewanitaannya.

Saat itu Ke 2 jari tangan kiri Dokter mencoba untuk sedikit membuka liang Kewanitaan Hany dari sebelah atas, sehingga klitoris Hany tersentuh oleh telapak tangan Dokter, sementara tangan kanan Dokter mencoba untuk memasukkan peralatan hampir seperti corong. Saat itu agak lumayan lama Dokter berkutat untuk memasukkan alat itu keliang Kewanitaan Hany.

Sementara Hany merasakan geli yang aneh dan nikmat saat klitorisnya tergesek-gesek oleh tangan Dokter, akibatnya gelora birahi Hany mulai bangkit, Vagina-nya mulai basah,

“ Eughhhh… Ssss… Aghhhhh… ”, desah Hany lirih saat merasakan alat yang seperti corong berdiameter kurang lebih tiga cm terbenam di dalam liang kewanitaan-nya.

Ketika itu pantat Hany terangkat sedikit, dan kedua tangannya mencengkram pinggiran ranjang dengan erat,

“ Maaf ya Bu, sakit yah ??? Tahan sebentar ya, saya akan mulai memasang spiralnya ”, kata Dokter.

Dokter merasa heran dengan kondisi liang Kewanitaan Hany yang masih sempit ini, dalam hatinya dia berkata, ( luar biasa sekali kewanitaan Bu hany ini, sudah keluar satu anak, tapi masih sempit begini, sepertinya juga jarang dipakai oleh suaminya ) sambil tangannya memijat-mijat pelan kedua belah bibir Kewanitaan Hany dengan tujuan untuk membuat rileks otot-otot Kewanitaan Hany.
Saat dia sedang memijat-mijat itu dari corong kacanya itu dia melihat liang Kewanitaan Hany yang berwarna merah muda itu berkedut-kedut, belum pernah selama dia praktek melihat kejadian ini, karena sudah berpengalaman dia mengetahui bahwa tebakannya itu betul, Vagina Hany jarang dipakai oleh suaminya, karena hanya dengan alat yang teronggok diam saja Vagina Hany sudah basah.

“ Eummmm… ssss… Aghhh… Oughhh... .” Hany merintih lirih menikmati pijatan-pijatan lembut dibibir Kewanitaannya dan merasakan sumpalan alat pada liang kewanitaan-nya.

Mendengar lirihan Hany, Dokter semakin yakin dengan tebakannya itu, dalam hatinya berkata ( Senadainya Bu Hany ini aku setubuhi mau tidak yah, atau malah nanti dia marah jika aku melakukan itu ? ). Setelah melihat cengkraman dinding Kewanitaan Hany dialatnya mulai mengendur, Dokter-pun mulai mengambil spiral berbentuk T dan penjepitnya.

Kemudian Dokter melalui corong tadi dia mulai memasukkan spiral tersebut menggunakan penjepit, karena corong itu terBu’at dari kaca ia bisa melihat keadaan didalam liang Kewanitaan Hany, setelah tepat disasaran, iapun sedikit menekan penjepitnya kemudian dia melepaskan jepitan di spiral tersebut dan menarik keluar jepitannya, sambil memegangi kedua bibir Kewanitaan Hany.

Dokter memastikan spiral tersebut terpasang dengan benar, kemudian dengan perlahan-lahan corong itu ia tarik keluar dari liang Kewanitaan Hany, gesekan yang ditimBu’lkannya membuat Hany mengerang lirih. Setelah terlepas, Dokter kembali memijat-mijat Kewanitaan Hany, sebetulnya pijatan-pijatan itu tidak perlu dilakukan, dan belum pernah dia lakukan selama praktek.

BANDAR BOLA

Saat ini dia lakukan karena dia terangsang dengan bentuk Kewanitaan Hany, dalam hatinya dia juga merasa heran kenapa saat ini ia terangsang ingin melakukan persetubuhan dengan pasiennya. Hany sendiri yang dari tadi birahinya sudah bergejolak, merasakan pijatan-pijatan lembut yang saat ini sedang dilakukan oleh Dokter semakin membuat birahinya membara, erangan-erangannya semakin sering terdengar, tubuh Hany-pun menggelinjang-gelinjang karena geli dan nikmat.

“ Ughhh… baru pijatan tangannya saja sudah membuatku melayang-layang, apalagi kalau dia sodok aku dengan kejantanan-nya, Oh gila betul rangsangan ini ”, Hany berkata dalam hatinya.

Tangan Hany yang tadi sedang mencengkram ranjang mulai beralih kepayudaranya sendiri, dari balik jubahnya iapun mulai meremas-remas kedua Payudara, merasa kurang puas karena terhalang oleh BH dan jubah yang masih menutupi tubuh-nya, Hany kemudian melucuti semuanya sehingga sekarang Hany telanjang bulat didepan Dokter, tangannya kembali meremas-remas kedua Payudara itu, mulutnya mendesis-desis menandakan Hany sedang menikmati semua itu.

Dokter yang melihat aksi Hany melucuti jubah dan Bra-nya serta aksi remasan tangan Hany dikedua Payudara itu tersenyum simpul, ( nampaknya dia mulai terangsang dengan pijatan-pijatanku ) ucap dalam hati dokter itu. Kemudian tanpa menghentikan pijatannya, dia-pun mulai menciumi klitoris Hany yang mulai terlihat dan mengeras, tidak hanya diciumi saja, tapi dia juga menjilati dan menghisap klitoris Hany.

Sehinnga hal itu membuat Hany semakin menggelinjang merasakan kenikmatan permainan lidah Dokter, aksi Dokter semakin menggila, jari tengah salah satu tangan yang sedang memijat-mijat itu mulai menerobos liang kenikmatan Hany, dengan gerakan perlahan-lahan Dokter mulai mengeluar-masukkan jari tangannya itu, akibatnya liang Kewanitaan Hany semakin basah.

Desahan-desahan Hany-pun semakin sering terdengar, Pantatnya semakin sering terangkat seolah menyambut sodokan jari tangan Dokter, kepalanya bergoyang kekiri kekanan, tubuh-nya kadang-kadang melenting, Hany betul-betul menikmati serangan-serangan Dokter dikemaluannya.

“ Oughhh... Dok... eenaaaakkk… Aghhhh… Saya mau kel luar… Dok… SssS… Aghhh... ”, Hany merintih-rintih kenikmatan.

Pada akhirnya tidak lama kemudian,

“ Syurrrr… Syurrrr… Syurrrr… Syurrrr… ”, Vagina Hany memuntahkan lendir kawinya juga.

Saat itu Tubuh Hany mengejang, Dokter merasakan hangatnya air kenikmatan Hany yang membasahi jari tangannya.

“ Bagaimana Bu Hany Enak yah ??? ”, tanya Dokter.

“ Eughhh… Iya Dok… ”, jawab Hany singkat dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

Matanya yang saat itu terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dia rengkuh.Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, Dokter-pun mulai melucuti seluruh pakaiannya, sehingga sekarang iapun telanjang bulat, Nampak kejantanan-nya sudah berdiri dengan tegak. Ukuran kejantanan yang lumayan besar dan panjang, diapun mulai mengelus-eluskan kejantanan-nya dibibir Kewanitaan Hany, membuat Hany menggelinjang, dengan pelan-pelan Dokter-pun menyelipkan kepala kejantanan-nya di liang Vagina Hany, setelah merasa tepat disasaran Dokter-pun mulai melesakkan kejantanan-nya kedalam liang Vagina Hany, setahap demi setahap, lalu


“ Zlebbbbbbbbbbbbbbbb… . ”, Kejantanan dokter mulai terbenam seluruhnya dalam liang kewanitaan Hany.

Hany yang merasakan kejantanan dokter itu mulai memasuki liang kewanitaan-nya, mendesis lirih. Hatinya berkata ( Wow… lumayan besar juga kejantanan-nya ),

“ Ssshhh... Aghhhh... dook… kejantanan Dokter besar juga... Ssss... Aghhhh... puaskan aku dengan kejantananmu Dok, Oughhh… ”, desah Hany.

Dengan perlahan-lahan Dokter mulai mengeluar-masukkan kejantanan-nya didalam liang senggama Hany, kedua tangannya berpegangan dipaha Hany, lama-lama gerakan maju-mundur Dokter semakin cepat, keringatpun mulai mengalir dikedua tubuh mereka, udara dingin didalam ruangan praktek karena AC tidak menghalangi keluarnya keringat mereka.

Erangan Hany dan Dokter semakin terdengar, lenguhan-lenguhan nikmat keluar dari kedua mulut mereka,

“ Oughhh... dookkk… terus… sodok Vaginaku dengaaannn kontolmu ituuu Dok, Aghhh… ” Hany mengerang kenikmatan menikmati sodokan kejantanan Dokter di liang kewanitaan-nya.

“ Hhhhmmmm… aaaaghhh… Vaginamuuu… benaaarr-benaar... sseeemmpitt enaaakkk… oOughhh... … koontooolllkuuu… teerjeppiitt… bbeetulll… ”, Dokter-pun melenguh keenakan merasakan jepitan dinding Kewanitaan Hany dibatang kejantanan-nya.

“ Teekkaaannn… lebih daaalllaamm… dookk... yaaahh... begituu... ssshhhhh… Oughhh... ”, rintih Hany meminta Dokter untuk menekan lebih dalam.

Dokter-pun dengan hentakan-hentakan yang lebih dalam, hingga kejantanan-nya terbenam sampai pangkalnya saat Dokter mendorong masuk kejantanan-nya. Tak lama kemudian nampak gerakan Dokter bertambah cepat dan mulai tak beraturan, sementara itu tubuh Hany-pun semakin sering terlihat melenting dan pantatnya semakin sering terangkat berbarengan dengan sodokan kejantanan Dokter itu.

Lenguhan dan erangan mereka bertambah kencang terdengar dan saling bersahutan, nampaknya kedua insan ini akan merengkuh puncak kenikmatan persetubuhan mereka,

“ Oughhh... Dok… aku ”, Hany mengerang tubuh-nya melenting.

“ Aku jug mau keluar sayang… Aghhh... ”, Dokter-pun melenguh, dan menekan dalam-dalam kejantanan-nya didalam liang senggama Hany.

Tidak lama kemudian Dokter-pun merasa ada yang mendesak dalam batang kejantananya, lalu,

“ Crottttt… Crottttt… Crottttt… ”,

Akhirnya mereka menyemburkan lahar kenikmatan bersamaan, Dokter merasakan batang kejantanan-nya tersiram oleh hangatnya lendir kenikmatan Hany dan dia juga merasakan dinding Kewanitaan Hany berkedut-kedut meremas-remas batang kejantanan-nya. Hany dan Dokter sama-sama merasakan semprotan lendir kawin mereka yang bercampur dalam hangatnya liang Vagina Hany.

Kemudian Dokter melepas batang kejantanan-nya dari jepitan Kewanitaan Hany setelah ia merasakan remasan-remasan dinding Kewanitaan Hany berhenti dan kejantanan-nya mulai mengecil, saat kejantanan-nya tercaBu’t dari liang kenikmatan Hany, terlihat olehnya cairan spermanya bercampur dengan lendir kenikmatan Hany mulai mengalir perlahan dan menetes jatuh keatas lantai.

Setelah nafas mereka kembali normal, mereka mengenakan pakaian mereka kembali, kemudian Dokter memberi tahu Hany bahwa spiral yang dia pasang itu bisa bertahan untuk 5 tahun, tetapi alangkah bagusnya setiap 3-6 bulan sekali harus diperiksa, untuk memastikan letaknya tidak berubah atau lebih parahnya terlepas. Hany mengangguk

“ Pasti aku akan kembali lagi untuk menikmati sodokan-sodokan kejantananmu lagi ”, ucap dalam hatinya.

Sebelum pulang Hany bertanya berapa biaya yang harus dibayar olehnya, yang dijawab oleh dokter itu dengan senyuman dan kecupan ringan dibibir Hany, gratis!!! Bisiknya. Hany-pun pulang dengan tersenyum simpul, dalam hatinya dia berkatabertambah satu lagi koleksi kejantanan yang bisa membuat puasku, yang bisa menghilangkan dahaga batinku. Sekarang hany tidak akan takut hamil bila melakukan persetubuhan dengan siapapun demi memuaskan birahinya. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web

“ Wah… masih brondong nih Dokter kandungan, ditambah lagi dia handsome sekalu”, ucap Hany dalam hati.

Saat itu Hany memperkirakan dokter kandungan itu usianya tidak jauh berbeda dengan Hany. Kemudian,

“ Malam, Dok ”, ucap Hany menyapa Dokter kandungan itu.

“ Malam, juga Bu’, mari silahkan duduk Bu’!!! ada kendala apa pada Ibu saat ini ? ”, Dokter menjawab sembari bertanya dan mempersilahkan Hany duduk.

Sebelum sempat Hany menjawab pertanyaan Dokter, saat itu Hany teringat dengan perkataan Bidan yang mengantarkan Hany ke ruangan ”, Dok, Ibu’ Hanykan pasien terakhir, dan saya kebetulan ada keperluan keluarga, boleh saya pulang lebih dulu ”,

“ Oh... ok, “ jawab Dokter sambil beranjak dari tempat duduknya.

“ Sebentar ya Bu’ ”, kata Dokter ke Hany, lalu dokter itu keluar dari ruangan mengikuti Bidan.

Tak lama kemudian Dokter itu kembali dan berkata kepada Hany,

BANDAR BOLA

“ Maaf ya Bu Hany sebelumnya, saya harus mengunci pintu depan praktek saya ini, hal ini dikarenakan Bu hany adlaah pasien terakhir saya, jika saya tidak menutup pintu para pasien akan datang lagi untuk berobat atau berkonsultasi, pada saya, tidak papakan Bu Hany ??? apalagi Bidan saya sudah pulang ”, ucap dokter itu.

Lalu Hany-pun menjawab dengan hati yang riang tanpa rasa keberatan sedikitpun,

“ Begitu ya Dok, yaudah deh tidak apa-apa kok Dok ”, jawab Hany.

Kemudian Dr. itu mulai menayakan keluahn Hany,

“ Nah, sekarang apa keluhan Bu Hany ??? dan mudah-mudahan saya bisa membantu Bu Hany ”, ucap Dokter itu.

“ Begini loh dok, saya ingin memakai alat kontrasepsi, tapi saya tidak mau kalau suami saya itu Vaginaai kondom, jadi kira-kira alat KB apa yang cocok dan nyaman untuk saya ”, Hany menjelaskan maksud tujuannya datang ketempat praktek ini.

“ Ouh begitu Bu, memang Ibu dan suami sudah tidak berkeinginan untuk mempunyai anak lagi, ngomong-ngomong sudah punya berapa anak?” tanya Dokter itu lagi.

“ Ya begitulah, saat ini kami mempunyai satu anak, “ jawab Hany dengan berbohong.

Karena tidak mungkin dia menjelaskan kedokter bahwa dia ingin lebih puas dalam menikmati hubungan sex dengan para lelaki simpananya yang perkasa tanpa takut akan hamil.

“ Baru satu ? Memangnya Bu Hany tidak ingin menambah buah hati lagi Bu’? ”, ucap Dokter memastikan keinginan Hany.

“ Eummm… iya Dok, saya sudah bertekad ”, jawab Hany sembari tersenyum.

“ Bu Hany berkeinginan KB ini untuk sementara atau selamanya Bu’ ”, tanya Dokter itu.

“ Maksudnya bagaimana ini Dok, hhe… ? ”, Hany balik bertanya.

“ Begini loh Bu’ maksudnya, jika untuk sementara saya sarankan Ibu’ , untuk menggunakan spiral, tapi kalau Ibu’ dan suami ingin untuk selamanya tidak mempunyai anak lagi, saya menyarankan Ibu’ untuk disterilkan kandungan ibu ” ucap dokter memastikan lagi.

“ Itu bagaimana lagi Dok, maaf saya tidak terlalu mengerti dengan maksud Dokter ”, tanya Hany lagi.

“ Begini Bu hany maksud saya, jadi saluran indung telur Ibu’ harus saya tutup rapat, jadi kalau Ibu’ berhubungan dengan suami, sperma suami Ibu’ tidak dapat lagi menerobos kesaluran indung telur Ibu’, dengan begitu saya jamin tidak ada satupun indung telur Ibu’ yang dapat terbuahi oleh sperma suami Ibu’ ”, penjelasan Dokter panjang lebar.

“ Ooohhh… begitu ya Dok kalau begitu saya pilih yang sementara saja deh Dok, siapa tahu nanti saya dan suami saya ingin mempunyai keturunan lagi, hhe ”, jawab Hany memilih KB sementara.

“ Ibu’ mengambil keputusan yang tepat, nah sekarang Ibu’ silahkan berbaring disana, saya akan mempersiapkan peralatannya ”, kata Dokter sambil menunjuk kearah ranjang.

“ Baju dan celana dalamnya tolong dilepas ya Bu Hany, setelah itu Ibu’ kenakan baju ini yah Bu !!! ”, lanjut Dokter sambil memberikan baju berwarna biru muda khas pasien.

BANDAR BOLA PIALA DUNIA 2018


Kemudian Hany-pun segera melepas Bra dan celana dalamnya lalu mengenakan baju yang diberikan dokter itu,

“ Haduh, Bu Hany terbalik memakai jubahnya ”, ucap dokter itu sembari tersenyum saat melihat Hany mengenakan jubah itu dengan bagian yang terbuka berada didepan.

“ Bagian yang terbuka itu untuk dibelakang, kalau Ibu’ pakai seperti itu nanti saya gak akan selesai-selesai memasang alat kontrasepsinya, karena mata saya akan melihat pada Payudara Bu Hany ”, kata Dokter sambil bercanda ke Hany.

“ Hahaha… dokter bisa aja deh ”, jawab Hany dengan muka tersipu malu mendengar canda’an Dokter.

Setelah itu Hany membenarkan baju tersebut, lalu Hany-pun segera berbaring diranjang. Saat itu Hany bingung melihat ranjang tersebut karena panjang ranjang tersebut tidak sepanjang ranjang-ranjang yang biasa ada ditempat-tempat praktek dokter pada umumunya. Panjang ranjang itu hanya sampai sebatas pantatnya saja, sehingga kedua kakinya terjuntai kebawah.

Saat itu Hany melihat adanya keanehan dengan ranjang ini, dimana disamping kiri dan kanan kedua kakinya ada bantalan cekung dan letaknya lebih tinggi dari ranjangnya. Setelah selesaimempersiapkan peralatannya, Dokter menghampiri ranjang tersebut, melihat posisi rebahan Hany diatas ranjang, dokter itupun tersenyum simpul,

“ Ibu’, baru pertama kali ya datang kedokter kandungan ? ”, tanya Dokter tersenyum.
Tanpa menunggu jawaban Hany, Dokter-pun mulai mengangkat kaki Hany satu persatu dan menempatkan dibantalan cekung yang berada disamping kiri kanan kaki Hany itu, perbuatan Dokter membuat Hany terhenyak. Hany tahu dengan posisinya dimana kedua kakinya saat itu terangkat dan terbuka lebar. Hal itu dengan otomatis membuat kewanitaan-nya nampak jelas didepan Dokter kandungan itu.

Saat itu bahkan wajah Hany-pun menjadi merah karena menahan malu, melihat Hany yang tersipu-sipu malu dan wajahnya menjadi merah, Dokter hanya tersimpul dan diapun merasa yakin sekali bahwa ini adalah kunjungan yang pertama Hany ke dokter kandungan,

“ Maaf, ya, Bu Hany ”, ucap Dokter ketika jarinya mulai menyentuh bibir Kewanitaan Hany.

“ Iya Dok ”, ucap singkat Hany, karena menahan malu dan perasaan yang aneh saat jari-jari Dokter menyentuh bibir Kewanitaannya.

Saat itu Ke 2 jari tangan kiri Dokter mencoba untuk sedikit membuka liang Kewanitaan Hany dari sebelah atas, sehingga klitoris Hany tersentuh oleh telapak tangan Dokter, sementara tangan kanan Dokter mencoba untuk memasukkan peralatan hampir seperti corong. Saat itu agak lumayan lama Dokter berkutat untuk memasukkan alat itu keliang Kewanitaan Hany.

Sementara Hany merasakan geli yang aneh dan nikmat saat klitorisnya tergesek-gesek oleh tangan Dokter, akibatnya gelora birahi Hany mulai bangkit, Vagina-nya mulai basah,

“ Eughhhh… Ssss… Aghhhhh… ”, desah Hany lirih saat merasakan alat yang seperti corong berdiameter kurang lebih tiga cm terbenam di dalam liang kewanitaan-nya.

Ketika itu pantat Hany terangkat sedikit, dan kedua tangannya mencengkram pinggiran ranjang dengan erat,

“ Maaf ya Bu, sakit yah ??? Tahan sebentar ya, saya akan mulai memasang spiralnya ”, kata Dokter.

Dokter merasa heran dengan kondisi liang Kewanitaan Hany yang masih sempit ini, dalam hatinya dia berkata, ( luar biasa sekali kewanitaan Bu hany ini, sudah keluar satu anak, tapi masih sempit begini, sepertinya juga jarang dipakai oleh suaminya ) sambil tangannya memijat-mijat pelan kedua belah bibir Kewanitaan Hany dengan tujuan untuk membuat rileks otot-otot Kewanitaan Hany.
Saat dia sedang memijat-mijat itu dari corong kacanya itu dia melihat liang Kewanitaan Hany yang berwarna merah muda itu berkedut-kedut, belum pernah selama dia praktek melihat kejadian ini, karena sudah berpengalaman dia mengetahui bahwa tebakannya itu betul, Vagina Hany jarang dipakai oleh suaminya, karena hanya dengan alat yang teronggok diam saja Vagina Hany sudah basah.

BANDAR BOLA

“ Eummmm… ssss… Aghhh… Oughhh... .” Hany merintih lirih menikmati pijatan-pijatan lembut dibibir Kewanitaannya dan merasakan sumpalan alat pada liang kewanitaan-nya.

Mendengar lirihan Hany, Dokter semakin yakin dengan tebakannya itu, dalam hatinya berkata ( Senadainya Bu Hany ini aku setubuhi mau tidak yah, atau malah nanti dia marah jika aku melakukan itu ? ). Setelah melihat cengkraman dinding Kewanitaan Hany dialatnya mulai mengendur, Dokter-pun mulai mengambil spiral berbentuk T dan penjepitnya.

Kemudian Dokter melalui corong tadi dia mulai memasukkan spiral tersebut menggunakan penjepit, karena corong itu terBu’at dari kaca ia bisa melihat keadaan didalam liang Kewanitaan Hany, setelah tepat disasaran, iapun sedikit menekan penjepitnya kemudian dia melepaskan jepitan di spiral tersebut dan menarik keluar jepitannya, sambil memegangi kedua bibir Kewanitaan Hany.

Dokter memastikan spiral tersebut terpasang dengan benar, kemudian dengan perlahan-lahan corong itu ia tarik keluar dari liang Kewanitaan Hany, gesekan yang ditimBu’lkannya membuat Hany mengerang lirih. Setelah terlepas, Dokter kembali memijat-mijat Kewanitaan Hany, sebetulnya pijatan-pijatan itu tidak perlu dilakukan, dan belum pernah dia lakukan selama praktek.

Saat ini dia lakukan karena dia terangsang dengan bentuk Kewanitaan Hany, dalam hatinya dia juga merasa heran kenapa saat ini ia terangsang ingin melakukan persetubuhan dengan pasiennya. Hany sendiri yang dari tadi birahinya sudah bergejolak, merasakan pijatan-pijatan lembut yang saat ini sedang dilakukan oleh Dokter semakin membuat birahinya membara, erangan-erangannya semakin sering terdengar, tubuh Hany-pun menggelinjang-gelinjang karena geli dan nikmat.

“ Ughhh… baru pijatan tangannya saja sudah membuatku melayang-layang, apalagi kalau dia sodok aku dengan kejantanan-nya, Oh gila betul rangsangan ini ”, Hany berkata dalam hatinya.

Tangan Hany yang tadi sedang mencengkram ranjang mulai beralih kepayudaranya sendiri, dari balik jubahnya iapun mulai meremas-remas kedua Payudara, merasa kurang puas karena terhalang oleh BH dan jubah yang masih menutupi tubuh-nya, Hany kemudian melucuti semuanya sehingga sekarang Hany telanjang bulat didepan Dokter, tangannya kembali meremas-remas kedua Payudara itu, mulutnya mendesis-desis menandakan Hany sedang menikmati semua itu.

Dokter yang melihat aksi Hany melucuti jubah dan Bra-nya serta aksi remasan tangan Hany dikedua Payudara itu tersenyum simpul, ( nampaknya dia mulai terangsang dengan pijatan-pijatanku ) ucap dalam hati dokter itu. Kemudian tanpa menghentikan pijatannya, dia-pun mulai menciumi klitoris Hany yang mulai terlihat dan mengeras, tidak hanya diciumi saja, tapi dia juga menjilati dan menghisap klitoris Hany.

BANDAR BOLA PIALA DUNIA 2018


Sehinnga hal itu membuat Hany semakin menggelinjang merasakan kenikmatan permainan lidah Dokter, aksi Dokter semakin menggila, jari tengah salah satu tangan yang sedang memijat-mijat itu mulai menerobos liang kenikmatan Hany, dengan gerakan perlahan-lahan Dokter mulai mengeluar-masukkan jari tangannya itu, akibatnya liang Kewanitaan Hany semakin basah.

Desahan-desahan Hany-pun semakin sering terdengar, Pantatnya semakin sering terangkat seolah menyambut sodokan jari tangan Dokter, kepalanya bergoyang kekiri kekanan, tubuh-nya kadang-kadang melenting, Hany betul-betul menikmati serangan-serangan Dokter dikemaluannya.

“ Oughhh... Dok... eenaaaakkk… Aghhhh… Saya mau kel luar… Dok… SssS… Aghhh... ”, Hany merintih-rintih kenikmatan.

Pada akhirnya tidak lama kemudian,

“ Syurrrr… Syurrrr… Syurrrr… Syurrrr… ”, Vagina Hany memuntahkan lendir kawinya juga.

Saat itu Tubuh Hany mengejang, Dokter merasakan hangatnya air kenikmatan Hany yang membasahi jari tangannya.

“ Bagaimana Bu Hany Enak yah ??? ”, tanya Dokter.

“ Eughhh… Iya Dok… ”, jawab Hany singkat dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

Matanya yang saat itu terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dia rengkuh.Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, Dokter-pun mulai melucuti seluruh pakaiannya, sehingga sekarang iapun telanjang bulat, Nampak kejantanan-nya sudah berdiri dengan tegak. Ukuran kejantanan yang lumayan besar dan panjang, diapun mulai mengelus-eluskan kejantanan-nya dibibir Kewanitaan Hany, membuat Hany menggelinjang, dengan pelan-pelan Dokter-pun menyelipkan kepala kejantanan-nya di liang Vagina Hany, setelah merasa tepat disasaran Dokter-pun mulai melesakkan kejantanan-nya kedalam liang Vagina Hany, setahap demi setahap, lalu

“ Zlebbbbbbbbbbbbbbbb… . ”, Kejantanan dokter mulai terbenam seluruhnya dalam liang kewanitaan Hany.

Hany yang merasakan kejantanan dokter itu mulai memasuki liang kewanitaan-nya, mendesis lirih. Hatinya berkata ( Wow… lumayan besar juga kejantanan-nya ),

BANDAR BOLA

“ Ssshhh... Aghhhh... dook… kejantanan Dokter besar juga... Ssss... Aghhhh... puaskan aku dengan kejantananmu Dok, Oughhh… ”, desah Hany.

Dengan perlahan-lahan Dokter mulai mengeluar-masukkan kejantanan-nya didalam liang senggama Hany, kedua tangannya berpegangan dipaha Hany, lama-lama gerakan maju-mundur Dokter semakin cepat, keringatpun mulai mengalir dikedua tubuh mereka, udara dingin didalam ruangan praktek karena AC tidak menghalangi keluarnya keringat mereka.

Erangan Hany dan Dokter semakin terdengar, lenguhan-lenguhan nikmat keluar dari kedua mulut mereka,

“ Oughhh... dookkk… terus… sodok Vaginaku dengaaannn kontolmu ituuu Dok, Aghhh… ” Hany mengerang kenikmatan menikmati sodokan kejantanan Dokter di liang kewanitaan-nya.

“ Hhhhmmmm… aaaaghhh… Vaginamuuu… benaaarr-benaar... sseeemmpitt enaaakkk… oOughhh... … koontooolllkuuu… teerjeppiitt… bbeetulll… ”, Dokter-pun melenguh keenakan merasakan jepitan dinding Kewanitaan Hany dibatang kejantanan-nya.

“ Teekkaaannn… lebih daaalllaamm… dookk... yaaahh... begituu... ssshhhhh… Oughhh... ”, rintih Hany meminta Dokter untuk menekan lebih dalam.

Dokter-pun dengan hentakan-hentakan yang lebih dalam, hingga kejantanan-nya terbenam sampai pangkalnya saat Dokter mendorong masuk kejantanan-nya. Tak lama kemudian nampak gerakan Dokter bertambah cepat dan mulai tak beraturan, sementara itu tubuh Hany-pun semakin sering terlihat melenting dan pantatnya semakin sering terangkat berbarengan dengan sodokan kejantanan Dokter itu.

Lenguhan dan erangan mereka bertambah kencang terdengar dan saling bersahutan, nampaknya kedua insan ini akan merengkuh puncak kenikmatan persetubuhan mereka,

“ Oughhh... Dok… aku ”, Hany mengerang tubuh-nya melenting.

“ Aku jug mau keluar sayang… Aghhh... ”, Dokter-pun melenguh, dan menekan dalam-dalam kejantanan-nya didalam liang senggama Hany.

Tidak lama kemudian Dokter-pun merasa ada yang mendesak dalam batang kejantananya, lalu,

“ Crottttt… Crottttt… Crottttt… ”,

Akhirnya mereka menyemburkan lahar kenikmatan bersamaan, Dokter merasakan batang kejantanan-nya tersiram oleh hangatnya lendir kenikmatan Hany dan dia juga merasakan dinding Kewanitaan Hany berkedut-kedut meremas-remas batang kejantanan-nya. Hany dan Dokter sama-sama merasakan semprotan lendir kawin mereka yang bercampur dalam hangatnya liang Vagina Hany.

Kemudian Dokter melepas batang kejantanan-nya dari jepitan Kewanitaan Hany setelah ia merasakan remasan-remasan dinding Kewanitaan Hany berhenti dan kejantanan-nya mulai mengecil, saat kejantanan-nya tercaBu’t dari liang kenikmatan Hany, terlihat olehnya cairan spermanya bercampur dengan lendir kenikmatan Hany mulai mengalir perlahan dan menetes jatuh keatas lantai.

Setelah nafas mereka kembali normal, mereka mengenakan pakaian mereka kembali, kemudian Dokter memberi tahu Hany bahwa spiral yang dia pasang itu bisa bertahan untuk 5 tahun, tetapi alangkah bagusnya setiap 3-6 bulan sekali harus diperiksa, untuk memastikan letaknya tidak berubah atau lebih parahnya terlepas. Hany mengangguk

“ Pasti aku akan kembali lagi untuk menikmati sodokan-sodokan kejantananmu lagi ”, ucap dalam hatinya.

Sebelum pulang Hany bertanya berapa biaya yang harus dibayar olehnya, yang dijawab oleh dokter itu dengan senyuman dan kecupan ringan dibibir Hany, gratis!!! Bisiknya. Hany-pun pulang dengan tersenyum simpul, dalam hatinya dia berkatabertambah satu lagi koleksi kejantanan yang bisa membuat puasku, yang bisa menghilangkan dahaga batinku. Sekarang hany tidak akan takut hamil bila melakukan persetubuhan dengan siapapun demi memuaskan birahinya. Selesai.

Rabu, 05 Oktober 2016

AKU SANG PENIKMAT BIRAHI | BANDAR BOLA

Aku adalah seorang mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung. Pada saat aku SMA, aku dikenal sebagai lelaki yang “abuy” (anak buaya), memang sih kata cewek-cewek atau mantan-mantan pacarku, saya tipe cowok yang romantis, dengan body seksi dan atletis.

BANDAR BOLA - Pada waktu aku kelas 3 SMA menjelang UAS, aku belajar bersama teman wanita yang bernama Vonny dan Nadya, ketika itu aku belajar bersama, dan tidak sedikit pun aku berpikir untuk bermacam-macam dengan mereka berdua.

Memang sih banyak cowok-cowok yang “sirik” padaku, karena aku bisa dekat dengan mereka berdua, yang termasuk seleb di sekolah di kotaku, yang penting itu sekolah swasta terkenal di Bandung. Pada waktu itu acara belajar itu dilakukan oleh kami bertiga di rumah Vonny. Pada waktu itu jam menunjukkan sekitar pukul 18:00, ketika aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Vonny.

Hujan turun deras sekali, dan mengakibatkan aku terpaksa berhenti untuk menunggu hujan tersebut (maklum ketika itu aku memakai motor). Tapi apa boleh buat, karena aku sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk belajar bersama, yah.. aku berani berkorban meski hujan itu belum reda.

Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Vonny dengan basah kuyup. Tiba-tiba Vonny keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu aku memakai motor RX-King yang cukup berisik untuk didengar.

Tiba-tiba pun Vonny menghampiriku untuk membukakan pagar, agar aku bisa masuk, dan secara otomatis Vonny pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku.

Setelah itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Vonny untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika aku mandi terdengar Vonny mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk, aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.

Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku mencari Vonny untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di rumahnya.

BANDAR BOLA

Cuek saja, aku pikir. Dan aku pun dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Nadya, yang entah kapan datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget dibuatnya, karena aku tidak tahu dia kapan datangnya. Aku pun kembali ke kamar mandi untuk memakai baju ini.

Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Vonny masuk, dan terkejut sekali karena menduga aku sudah tidak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci). Vonny berkata dengan wajah panik, “Sorry yah Yon,” dan dia langsung beranjak keluar dan aku pun melanjutkan memakai pakaian itu.

Setelah selesai, aku pun beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama. Aku sempat melihat wajah Vonny yang sedikit canggung.

Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa. Setelah beberapa lama belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si “Joni” berdiri. Pada saat itu Vonny minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya.

Ketika itu Nadya mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Vonny. Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang “hot”, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan.

Aku melihat Nadya yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan terlihat Vonny yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti mulai terangsang oleh adegan tersebut dan ingin segera bercinta.

Aku pun melirik ke arah Vonny, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil, “Sshh.. ahh..” hal ini membuat si “Joni” beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua. Aku menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua.

Aku pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati elusan itu. Nadya melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Nadya nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dengan hangat, dan aku pun membalas dengan manis ciumannya, mungkin ini pertanda dia ingin segera bercinta.

BANDAR BOLA

Ciumannya yang sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta. Aku pun meremas dada Nadya yang masih terbungkus oleh BH, dan Nadya pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku mendengar desahan dari Vonny, “Ssshh.. ahh.. puaskan aku malam ini, Yon.. pleassee, aku udah nggak tahan nich.”

Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu. Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Nadya melucuti pakaianku, dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang cukup besar (16 cm).

Dengan cepat Vonny melahap penisku yang sudah tegang dari tadi. Saat Vonny melahap penisku itu, aku terus menjilati puting susu Nadya yang sudah mulai mengeras, dan Nadya menggelinjang keenakan.

Saat itu aku menyuruh Nadya untuk terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya. Aku terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok dengan jariku, dan dia pun menikmatinya.

Dia menyuruhku untuk memasukkannya ke vaginanya, “Ayo Yonn, masukin dong itunya, aku udah nggak sabaran nunggunya,” aku berkata, “Iya sayang, sabar yah..” tiba-tiba Vonny melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu masuk ke dalam liang milik Nadya yang sudah basah sejak tadi.

“Bless.. bless.. bless” batanganku pun masuk setengahnya, dan aku menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Vonny yang terus memelukku dan menciumku itu.

Tiba-tiba Nadya menjerit kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya. Aku terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Nadya.

“Ahh.. ahh.. ah.. Nadya..”

Setalah 20 menit aku melakukannya bersama Nadya, sekarang giliran Vonny yang sudah tak tahan dengan horny-nya itu. Aku pun mulai memasukkan ke liang Vonny yang sangat menggodaitu, “Bless.. bless..” amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya.

BANDAR BOLA

“Ah ah ah..” desahnya. Aku merasakan dia sudah akan orgasme, tapi memang benar dia mendesah, “Yonn.. aa.. kuu maa.. uu.. keeluarr..” Lalu aku berkata, “Tahan yah say.. bentar lagi, aku pun mau keluar nich..” Dan setelah beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku.

Segera setalah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan.. “Creett.. croott.. creett..” aku memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Vonny dan Nadya. Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di tempat tidur.

Vonny dan Nadya bekata kepadaku, “Thanks yah sayang, aku belum pernah merasakan seperti ini Yon.. emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini,” aku pun bekata, “Iya sayang,” sambil aku mengecup bibir mereka berdua. Karena hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka.

Setelah kejadian itu kami sering bercinta, baik di rumah ketika sepi maupun di hotel. END


Minggu, 31 Januari 2016

Enaknya Disodok ABG | AGEN BOLA PIALA EROPA 2016

Enaknya Disodok ABG


Kisah dan Cerita Panas ini berawal dari keberanian manta muridku, Sandi. Tampaknya sejak SD dia sudah sering mengintip dan memperhatikan tubuhku yang molek. Sebenernya cerita dewasa ini tak layak diceritakan. Tapi, apa mau dikata perbuatan itu telah kami lakukan, dan kenikmatan itu ingin kami bagikan disini. 


"Aarrgghhh...!!!" aku menjerit.
"Aku hampir keluar!" Sandi bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Sandi. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.
"Terus, Sayang..., teruuusss...!"desahku.
"Ooohhh, enak sekali..., aku keenakan..., enak 'bercinta' sama Ibu!" Erang Sandi
"Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan...!" Balasku.
"Aku sudah hampir keluar, Buu..., vagina Ibu enak bangeet... "
"Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss..., yaah, aku juga mau keluarr!"

Namaku Asmiati, tinggi 160 sentimeter, berat 56 kilogram, lingkar pinggang 65 sentimeter. Secara keseluruhan, sosokku kencang, garis tubuhku tampak bila mengenakan pakaian yang ketat terutama pakaian senam. Aku adalah Ibu dari dua anak berusia 44 tahun dan bekerja sebagai seorang guru disebuah SLTA di kota S.

Kata orang tahi lalat di daguku seperti Berliana Febriyanti, dan bentuk tubuhku mirip Minati Atmanegara yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dibanding artis yang kedua. Semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur.

Kira-kira 6 tahun yang lalu saat usiaku masih 38 tahun salah seorang sehabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya. Nama pemuda itu Sandi, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Sandi seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Sandi ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi guru SD.


Sandi sangat sopan dan tahu diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani atau mengantar kedua anakku jika ingin bepergian. Dalam waktu sebulan saja dia sudah menyatu dengan keluargaku, bahkan suamiku sering mengajaknya main tenis bersama. Aku juga menjadi terbiasa dengan kehadirannya, awalnya aku sangat menjaga penampilanku bila di depannya. Aku tidak malu lagi mengenakan baju kaos ketat yang bagian dadanya agak rendah, lagi pula Sandi memperlihatkan sikap yang wajar jika aku mengenakan pakaian yang agak menonjolkan keindahan garis tubuhku.

Sekitar 3 bulan setelah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah S-2 keluar negeri selama 2, 5 tahun. Aku sangat berat melepasnya, karena aku bingung bagaimana menyalurkan kebutuhan sex-ku yang masih menggebu-gebu. Walau usiaku sudah tidak muda lagi, tapi aku rutin melakukannya dengan suamiku, paling tidak seminggu 5 kali. Mungkin itu karena olahraga yang selalu aku jalankan, sehingga hasrat tubuhku masih seperti anak muda. Dan kini dengan kepergiannya otomatis aku harus menahan diri.

Awalnya biasa saja, tapi setelah 2 bulan kesepian yang amat sangat menyerangku. Itu membuat aku menjadi uring-uringan dan menjadi malas-malasan. Seperti minggu pagi itu, walau jam telah menunjukkan angka 9. Karena kemarin kedua anakku minta diantar bermalam di rumah nenek mereka, sehingga hari ini aku ingin tidur sepuas-puasnya. Setelah makan, aku lalu tidur-tiduran di sofa di depan TV. Tak lama terdengar suara pintu dIbuka dari kamar Sandi. Kudengar suara langkahnya mendekatiku.

"Bu Asmi..?" Suaranya berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku makin erat. Setelah beberapa saat lengang, tiba-tiba aku tercekat ketika merasakan sesuatu di pahaku. Kuintip melalui sudut mataku, ternyata Sandi sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gaunku, aku lupa kalau aku sedang mengenakan baju tidur yang tipis, apa lagi tidur telentang pula. Hatiku menjadi berdebar-debar tak karuan, aku terus berpura-pura tertidur.


"Bu Asmi..?" Suara Sandi terdengar keras, kukira dia ingin memastikan apakah tidurku benar-benar nyeyak atau tidak. Aku memutuskan untuk pura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku tersingkap semua sampai keleher. Lalu kurasakan Sandi mengelus bibirku, jantungku seperti melompat, aku mencoba tetap tenang agar pemuda itu tidak curiga. Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke dalam bantal otomatis ketiakku terlihat. Kuintip lagi, wajah pemuda itu dekat sekali dengan wajahku, tapi aku yakin ia belum tahu kalau aku pura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin.

Lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa yang ingin dilakukannya terhadap tubuhku. Tak lama kemuadian aku merasakan tangannya meraba buah dadaku yang masih tertutup BH berwarna hitam, mula-mula ia cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya, lalu aku merasakan buah dadaku mulai diremas-remas, aku merasakan seperti ada sesuatu yang sedang bergejolak di dalam tubuhku, aku sudah lama merindukan sentuhan laki-laki dan kekasaran seorang pria. Aku memutuskan tetap diam sampai saatnya tiba.

Sekarang tangan Sandi sedang berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, tak lama kemudian kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti amalah membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam. Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik pelan, kulihat Sandi mendekatkan wajahnya ke arah buah dadaku. Lalu ia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, aku terus bertahan. Kulirik puting susuku yang berwarna merah tua sudah mengkilat oleh air liurnya, mulutnya terus menyedot puting susuku disertai gigitan-gigitan kecil. Perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali.

Tangan kanan Sandi mulai menelusuri selangkanganku, lalu kurasakan jarinya meraba vaginaku yang masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Sandi menekan-nekan lubang vaginaku dari luar CD, lalu kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD-ku. Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku. Jari-jari Sandi mencoba memasuki lubang vaginaku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri Sandiwaraku, aku sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.


"Sandi!! Ngapain kamu?" Aku berusaha bangun duduk, tapi tangan Sandi menekan pundakku dengan keras. Tiba-tiba Sandi mecium mulutku secepat kilat, aku berusaha memberontak dengan mengerahkan seluruh tenagaku. Tapi Sandi makin keras menekan pundakku, malah sekarang pemuda itu menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditindih tubuhnya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, tapi aku pura-pura menolak.



"Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu... " Sandi melepaskan ciumannya lalu memandangku dengan pandangan meminta. "Kamu kan bisa denagan teman-teman kamu yang masih muda. Ibukan sudah tua," Ujarku lembut. "Tapi saya sudah tergila-gila dengan Bu Asmi.. Saat SD saya sering mengintip BH yang Ibu gunakan... Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya," jawab Sandi.

"Ah kamu... Ya sudah terserah kamu sajalah" Aku pura-pura menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tidak tahan ingin dijamah olehnya. Lalu Sandi melumat bibirku dan pelan-pelan aku meladeni permainan lidahnya. Kedua tangannya meremas-remas pantatku. Untuk membuatnya semakin membara, aku minta izin ke WC yang ada di dalam kamar tidurku. Di dalam kamar mandi, kubuka semua pakaian yang ada di tubuhku, kupandangi badanku di cermin. Benarkah pemuda seperti Sandi terangsang melihat tubuhku ini? Perduli amat yang penting aku ingin merasakan bagaimana sich bercinta dengan remaja yang masih panas.

Keluar dari kamar mandi, Sandi persis masuk kamar. Matanya terbeliak melihat tubuh sintalku yang tidak berpenutup sehelai benangpun. "Body Ibu bagus banget.. " dia memuji sembari mengecup putting susuku yang sudah mengeras sedari tadi. Tubuhku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. Lalu diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke dadaku. Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dengan ujung lidah, juga dikenyot-kenyot dengan sangat bernafsu.


"Ibu hebat...," desisnya. "Apanya yang hebat..?" Tanyaku sambil mangacak-acak rambut Sandi yang panjang seleher. "Badan Ibu enggak banyak berubah dibandingkan saya SD dulu" Katanya sambil terus melumat puting susuku. Nikmat sekali. "Itu karena Ibu teratur olahraga" jawabku sembari meremas tonjolan kemaluannya. Dengan bergegas kuloloskan celana hingga celana dalamnya. Mengerti kemauanku, dia lalu duduk di pinggir ranjang dengan kedua kaki mengangkang. DIbukanya sendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil.

Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Sandi minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku. "Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu San!" Cegahku sambil menciumnya. Sandi tersenyum lebar. "Sudah enggak sabar ya ?" godanya. "Kamu juga sudah enggak kuatkan sebenarnya San," Balasku sambil mencubit perutnya yang berotot.

Sandi tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata Sandi pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa vaginaku semakin berdenyut-denyut, lendirku kian membanjir, tidak sabar menanti terobosan batang kemaluan Sandi yang besar.

Berbeda dengan suamiku, Sandi nampaknya lebih sabar. Dia tidak segera memasukkan batang penisnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga menelungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.


Sandi menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berimpitan dengan posisi aku membelakangi Sandi, lalu diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku. Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap vaginaku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dalam liang vaginaku yang basah merekah.

"Vagina Ibu bagus, tebel, pasti enak 'bercinta' sama Ibu...," dia berbisik persis di telingaku. Suaranya sudah sangat parau, pertanda birahinya pun sama tingginya dengan aku. Aku tidak bisa bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yang dilakukan Sandi, hingga terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku.

Mataku terpejam rapat, seakan tak dapat lagi membuka. Terasa nafas Sandi semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas buah dadaku, sementara yang kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi. Lalu..., terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang vaginaku dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya...!!!

Sejenak aku tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inci demi inci batang kemaluan Sandi memasuki liang vaginaku. Terasa penuh, nikmat luar biasa."Oohh...," sesaat kemudian aku mulai bereaksi tak karuan. Tubuhku langsung menggerinjal-gerinjal, sementara Sandi mulai memaju mundurkan tongkat wasiatnya. Mulutku mulai merintih-rintih tak terkendali. "Saann, penismu enaaak...!!!," kataku setengah menjerit.


Sandi tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalnya. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja aku semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang penisnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.

"Oohh..., toloongg.., gustii...!!!" Sandi malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku. Aku semakin erotis. "Aahh, penismu..., oohh, aarrghh..., penismuu..., oohh...!!!" Sandi terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dengan batang penis yang luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya Sandi sama sekali tidak kesulitan menyodokkan batang kemaluannya pada vaginaku. Orgasmeku cepat sekali terasa akan meledak.

"Ibu mau keluar! Ibu mau keluaaar!!" aku menjerit-jerit. "Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget 'bercinta' sama Ibu!" Sandi menyodok-nyodok semakin kencang. "Sodok terus, Saann!!!... Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!" "Teruuss..., arrgghh..., sshh..., ohh..., sodok terus penismuuu...!" "Oh, ah, uuugghhh... "

"Enaaak..., penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss..." Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Sandi, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi. Terasa vaginaku berdenyut-denyut kencang sekali. Aku orgasme!


Sesaat aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin sudah ada lima tahun aku tak merasakan kenikmatan seperti ini. Sandi mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Aku baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme.

Kuturuti permintaan Sandi. Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Sandi mengikuti gerakanku, batang kemaluannya yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam vaginaku. Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya. Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi.



Aku menikmati gerakan maju-mundur penis Sandi dengan diam. Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, vaginaku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Sandi segera menunduk, dikecupnya pipiku. "San.. Kamu hebat banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar," kataku terus terang. "Emangnya Ibu suka kalau aku cepet keluar?" jawabnya lembut di telingaku.

Aku tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Sandi mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat. Dia seperti mengetahui bahwa aku mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan.Sandi melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kemaluannya yang luar biasa keras menghunjam-hunjam vaginaku. Aku mulai mengerang-erang lagi.


"Oorrgghh..., aahh..., ennaak..., penismu enak bangeett... Ssann!!" Sandi tidak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat. Tubuhku sampai terguncang-guncang. Aku menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi. Kurasakan Sandi pun kali ini segera akan mencapai klimaks. Maka kuimbangi gerakannya dengan menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumajumundurkan berlawanan dengan gerakan Sandi. Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme.

Tiba-tiba Sandi menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnya dari kemaluanku. Aku berbalik cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkatnya. Sandi langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku. Kedua kakiku menekuk mengangkang. Sandi memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang penisnya yang keras menghunjam mulut vaginaku yang menganga.

"Aarrgghhh...!!!" aku menjerit. "Aku hampir keluar!" Sandi bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Sandi. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.

"Terus, Sayang..., teruuusss...!"desahku. "Ooohhh, enak sekali..., aku keenakan..., enak 'bercinta' sama Ibu!" Erang Sandi "Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan...!" Balasku. "Aku sudah hampir keluar, Buu..., vagina Ibu enak bangeet... " "Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss..., yaah, aku juga mau keluarr!" "Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar...!" "Yaahh teruuss, sodok teruss!!! Ibu enak enak, Ibu enak, Saann..., aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan, aku keenakan 'bercinta' sama kamu..., yaahh..., teruss..., aarrgghh..., ssshhh..., uughhh..., aarrrghh!!!"


Tubuhku mengejang sesaat sementara otot vaginaku terasa berdenyut-denyut kencang. Aku menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, Sandi menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam di liang vaginaku. "Oohhh...!!!" dia pun menjerit, sementara terasa kemaluannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginaku. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.

Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Sandi memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sIbuk mengatur nafas. "Enak banget," bisik Sandi beberapa saat kemudian. "Hmmm..." Aku menggeliat manja. Terasa batang kemaluan Sandi bergerak-gerak di dalam vaginaku. "Vagina Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu..." "Apalagi penis kamu..., gede, keras, dalemmm..."

Sandi bergerak menciumi aku lagi. Kali ini diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Aku mengikik kegelian. Sandi menjilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati buah dadaku. Sandi lalu menetek seperti bayi. Aku mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Sandi karena kelakuannya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak lagi. Sandi mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata,

"Aku bisa enggak puas-puas 'bercinta' sama Ibu... Ibu juga suka kan?" Aku tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Sandi sebagai jawaban. Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Setelah break sejenak di sore hari malamnya Sandi kembali meminta jatah dariku. Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dengan entah berapa kali aku mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar lunglai, lemas tak bertenaga.


Hampir tidak tidur sama sekali, tapi aku tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya aku kuyu sekali. Teman-teman banyak yang mengira aku sakit, padahal aku justru sedang happy, sehabis bersetubuh sehari semalam dengan bekas muridku yang perkasa.

Minggu, 24 Januari 2016

Enaknya ML Dengan Polisi | AGEN BOLA PIALA EROPA 2016

Enaknya ML Dengan Polisi



Rini adalah seorang nyonya muda berumur 27 tahun dan belum memiliki anak. Dalam kehidupan perkawinannya dengan Herman selalu berjalan mulus dan penuh kebahagian.Rini dikarunia postur tubuh yang cukup tinggi 161cm dan berkulit putih mulus dan ditambah tonjolan buah dada yang sedang. Pasangan ini dalam kesehariannya selalu sibuk dalam mengejar kariernya.

AGEN BOLA PIALA EROPA


Hendra adalah eksekutif pada sebuah bank swasta terkenal dikota solo dan Rini juga bekerja pada sebuah bank pemerintah dikota yang sama.Hendra dikantornya menduduki posisi yang amat menentukan dan tidak heran ia slalu di tugaskan keluar daerah untuk melakukan ekspansi bank tersebut.

Hari itu malam minggu , seperti biasanya Hendra dan Rini malam itu keluar rumah untuk menghilangkan kepenatan selama dalam pekerjaannya.Malam itu tujuan mereka adalah sebuah Restoran ternama yang terletak pada sebuah hotel dikota itu.. Dengan kebahagiaan yang dalam pasangan ini menikmati suasana malam di restoran itu sambil makan malam. Setelah merasa kenyang dan menyelesaikan pembayaran, Pasangan ini lalu beranjak pulang . Hendra menyetir BMWnya keluar dari pelataran parkir hotel itu menuju kejalan raya.

Suasana jalan malam itu amat ramai dan dipenuhi oleh pasangan2 muda yang bermalam minggu. Namun dalam keramaian itu tanpa disengaja Hendra mobilnya menyenggol mobil di sebelahnya. Lalu Hendra menepikan mobilnya dan mobil yang terserempet olehnya tadi juga menepi. Hendra keluar dari mobilnya dan melihat keadaan mobilnya, oo,, nggak apa apa cuma lecet dikit ! kata Hendra kepada Rini. Namun tidak demikian dengan pengemudi mobil Kijang itu. Sopirnya yang berbadan kekar dan ditaksir berumur 53 tahun itu marah marah disertai kata kata kasar kepada Hendra. Heyyyy… kemana aja mata kamu haaaaaa…. hardik sopir itu. maaf pak saya yang salah , jawab Hendra sabar. Coba kau lihat bumper mobilku.. kata sopir itu lagi, hancur kan? Nah kamu harus menggantinya kalau tidak malam ini kau ku tahan kata sopir itu lagi.Hendra melihat mobil bapak itu, dan memang penyok dan ia bersedia menggantinya.

AGEN BOLA PIALA EROPA 2016


Sopir kijang itu lalu meminta SIM Hendra , Lho apa hak bapak minta SIM saya kata Hendra, asal kau tahu ya anak muda, aku polisi sini, kau bisa ku bawa kekantor bagaimana? Haaa… dengan arogan Bapak berkata pada Hendra. Lalu Hendra menyerahkan SIMnya pada oknum polisi itu.Karena hari saat itu malam, Hendra minta pada oknum itu untuk menyelesaikan masalah itu esok harinya, sambil memberikan alamat rumahnya. Oknum itupun menyanggupi setelah sempat memandang kedalam mobil Hendra dan melihat Rini yang malam itu sangat cantik dan anggun dengan blus ungu ketat.

Rini yang berada dalam mobil saat itu melihat kejadian itu dengan cemas dan mengkhawatirkan Hendra dengan melihat kesombongan oknum itu.Setelah oknum itu dan Hendra sepakat menyelesaikan masalah itu esok harinya di rumah Hendra. Lalu masing2 masuk kemobilnya dan bergerak untuk pulang.

Minggu pagi itu seperti yang di sepakati, oknum itu datang kerumah Hendra dan diterima Hendra dengan baik. Dengan sedikit basa basi oknum itu memperkenalkan diri dan namanya adalah Markus dan bertugas di kepolisian kota itu dengan pangkat iptu.Pagi minggu itu disepakati untuk kebengkel bersama Hendra untuk menanyakan perbaikan mobil Iptu Markus itu.Sebelum berangkat Rini dengan ramah menyilahkan tamu itu untuk minum pagi dulu setelah berjabat tangan dengan oknum polisi itu. Oknum polisi yang bernama Markus itu amat terpesona akan kecantikan Rini yang pagi itu amat segar bugar dengan kaos ketat dan celana 3/4 sampai betis.

BANDAR BOLA PIALA EROPA


Lalu Hendra dan Markus berangkat kebengkel dengan mobil Markus. Setelah di ketahui yang rusak dan yang harus diganti maka Hendra menyetujui anggaran perbaikan mobil Markus itu dan karena Hendra tidak membawa mobil maka Dijanjikan esok hari Senin mobil Pak Markus masuk bengkel. Siang harinya Markus menagntar Hendra kerumahnya yang terbilang asri dikota itu. Setelah pamit pada Hendra dan Rini maka Markus pulang.

Senin itu mobil Pak markus di perbaiki dibengkel dan baru selesai esok harinya. Setelah mobilnya selesai dan kembali seperti sedia kala maka Markus mendatangi rumah Hendra malam selasa itu untuk minta tambahan biaya perbaikan.



Setiba dirumah Hendra malam selasa,ia mengetuk pintu rumah itu.Pak Markus memencet bel dan tidak lama kemudian pintu dibuka oleh Rini. Oo… pak Markus apa kabar pak? tanya Rini sambil menyilahkan markus masuk kedalam ruang tamu saat itu. Mengenai yang kemaren Buk.. kan pak Hendra berjanji akan menambah kekurangan biayanya. jawab pak markus. Oo ya… saya ngerti jawab Rini… Tapi Mas Hendra sedang ke Medan untu seminggu ini dan ia titip pesan bahwa masalah itu biar saya saja yang handel , terang Rini. baiklah bu… saya ngerti koq jawab Pak Markus. Wah…. mau minum apa pak? tanya Rini .. saya teh saja bu… jawab Markus.. bentar ya pak… saya bikinkan…kata Rini sambil beranjak kedapurnya. saat itu Timbul pikiran kotor di otak Markus karena Rini hanya sendiri dan suaminya tidak dirumah ditambah oranglain tidak ada.Maka ia berencana untuk menaklukan Rini karena sejak ia lihat malam itu di mobil ia slalu membayangkan sosok Rini.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016


Beberapa saat kemudian Rini keluar dari dapur dan membawa minuman dan sedikit makanan kecil. Nih pak tidak seberapa dicicipi ya pak? Rini menyilahkan tamunya minum sambil jongkok . Saat itu Markus melihat belahan dada rini yang putih mulus itu ditutupi bra putih.Lalu Rini duduk didepan pak Markus.sambil berbincang bincang kesana kemari dan hari beranjak malam saat itu, namun pak Markus belum juga mau pulang. Sedang Rini sudah salah tingkah malam itu. Sebab ia merasa tidak enak hati jika menyuruh tamunya pulang .

Markus adalah Oknum polisi yang sudah berpengalaman dengan wanita . Sebagai polisi ia amat pintar memanipulasi keadaan dan memancing informasi dari seseorang. Dengan keahliannya ia pancing Rini untuk memberitahukan ttg kehidupannya ttg pekerjaan dan kehidupan ranjangnya. Tanpa disadarinya Rini terjebak dalam alur manipulasi markus yang seumur dengan ayahnya itu.

Rini yang biasanya amat membanggakan Hendra dalam berbagai hal ,saat itu tak berkutik dengan kata2 Markus yang menerangkan bahwa sebagai laki2 Hendra itu tidak bisa dibanggakan karena tidak bisa melindungi istrinya ditambah sampai saat ke tahun 3 perkawinan mereka belum di karunia anak. Rini merasa di telanjangi dan merasa pikirannya kosong dengan kemampuan Markus membawa emosi Rini kearah pemberontakan diri.

AGEN BOLA PIALA EROPA


Dengan sedikit menggeser duduknya kesamping Rini, Markus dengan leluasa memegang jari Rini yang saat itu terpaku. Sambil berkata, Dek Rini nggak usah khawatir, serahkan masalah adek itu pada saya , bujuk Markus,sambil merangkul bahu Rini kedadanya.Rini menurut seakan ia mendapat tempat perlindungan saat itu.sambil membelai rambut dan balik telinga Rini Pak Markus terus memberikan sugesti dan manipulasi keadaan pada Rini.Rini terhanyut karena nya.

Markus yang penuh dengan pengalaman bisa mengusai Rini dan seperti terhipnotis, Rini menurut saja dan memejamkan matanya saat Markus mencium bibirnya yang merah jambu itu. Lalu tangan kekar yang ditumbuhi bulu itu meraih pinggiran buah dada Rini dan memilinnya.Rini hanya terdiam dan hanyut terbawa alunan permainan tangan Markus. Lalu markus menghentikan tindakannya dan minta diri untuk pulang karena malam sudah larut. Ia tahu saat itu Rini telah pasrah akan perbuatannya namun ia untur karena ia tidak mau terburu nafsu. Bu… saya pulang ya? Besok saya kesini lagi.. ooo ya bagaimana jika saya jemput dari kantor besok? tanya Markus… ooo nggak usah pak. Dirumah saja jawab Rini seakan memberi peluang pada Markus untuk datang esok malam.

Malam yang dijanjikan itu dengan menumpang taksi Markus sampai dirumah Rini. malam Bu… sapa markus.. ooo masuk pak… duduk dulu ya? kata Rini. malam itu Rini berdandan seperti menanti seorang yang istimewa. Dengan bincang2 sebentar lalu pak Markus pindah duduk disamping Rini dan memulai tindakan yang tertunda malam kemaren. Rini yang saat itu memang telah dikuasai markus membiarkan setiap tindakan tangan dan mulut Markus yang berani membelai dada dan meremasnya.

AGEN BOLA PIALA EROPA 2016


Karena malam itu Markus ingin menjalankan aksinya maka ia berdiri dan mengunci pintu rumah itu dari dalam. Lalu ia kembali kesamping Rini dan dengan leluasa memegang apa saja yang ia sukai di tubuh Rini. Markus merasa tidak nyaman di ruang tamu itu lalu membimbing Rini kekamarnya. Dikamar yang asri dan ber AC itu markus lalu melepaskan satu persatu busana Rini hingga yang tertinggal hanya bra dan cdnya saja. Dengan keahlian dan lihainya ia giring Rini untuk menurut. Markuspun lalu membuka busananya dan lalu kedua makluk berbeda usia itu sama2 bugil dan membelai. Markus dengan sosok yang keakr diusianya yang mulai tua itu tapi penisnya tidak demikian penisnya tegak berdiri dan siap disarangkan ke kemaluan Rini.



Markus lalu memberikan kesempatan pada Rini untuk mengulum penisnya… Rini dengan malu lalu mengulumnya dalam bibirnya dan menjilatnya hingga penuh semua rongga mulutnya. Sedang Markus pun terus memasukan jari tangannya kekemaluan Rini dan memainkan klitoris Rini. Tidak lama kemudian Rini orgasme dan lobang vaginanya basah oleh cairan cintanya. pak Markus belum juga klimak namun pada waktu ke20 ia keluarkan maninya dimulut Rini dan tertelan oleh Rini, saat itu Rini mau muntah karena ia tidak biasa begitu dengan suaminya.

Rini berlari kekamar mandi dengan bertelanjang, dalam kamar mandi ia muntah dan berusaha mengeluarkan mani Markus.namun tetap ada yang tertelan olehnya. Kemudian ia kembali kekamar dan melihat Pak Markus Tiduran dan memandang kearahnya. Bagaimana Rin? Kita lanjutkan? Tanya markus sabar. Rini diam. Kediaman Rini memberi sinyal bahwa Markus harus merangsangnya lagi.

BANDAR BOLA PIALA EROPA


Markus lalu kembali membaringkan Rini di ranjang yang biasa ditiduri Rini Degan Hendra itu. lalu markus menjilati permukaan kulit Rini yang penuh keringat itu hingga Rini kembali bergairah dan siap untu babak kedua.Setelah beberapa saat di ransang maka Markus bersiap untuk menjalankan babak terakhir. Ia angkat kedua kaki Rini yang putihmulus itu, lalu ia buka dan letakan di bahunya yang kekar itu.Penisnya tegak terarah kemulut lobang Rini. Sekali dorong masuklah kepala penisnya dan memang agak sempit karena belum pernah melahirkan. Rini merasa ngilu di lubangnnya.. pakk… aduhhh sakit pak… sambil tangannya mencengkram bahu Markus. Tenang Rin…. bentar lagi ya… Markus berhenti dan kembali ia hujamkan penisnya hingga mentok Rini menjerit aduhhhhh… pakkkkk… dan dari sudut matanya keluar air mata karena menahan sakit di hantam penis Markus yang luar biasa besar dan panjangnya itu.

Saat penisnya telah masuk semua markus mendorong keluar masuk lambat lambat dan mempercepat gerakan maju mundur. Sementara Rini memegang erat lengan Markus dan keringatnya mengucur deras dari kulitnya yang pitih mulus itu. Sesekali payudaranya di remas Markus denag tangannya dan mulutya mengulum bibir Rini. Karena kerasnya goyangan dan gerakan Markus hingga membuat payudara Rini turun naik mengikuti irama gerakan Markus itu.

Dengan takluknya Rini pada Markus maka ia dengan penuh semangat terus memompa hingga Rini orgasme berulang ulang. 5 Menit kemudian Rini telah lemas dan tak bertenaga barulah Markus memuntahkan air maninya didalam vagina Rini. Penisnya ia biarkan didalam lubang itu hingga mengecil. Rini merasa setiap sendi tulangnya lemas dan lunglai saat itu diam saja. pak markus masih tetap diatas tubuh Rini dan tertidur. Tubuhnya yang hitam kekar itu masih terus menutupi tubuh Rini yang penuh campuran keringat kedua manusia itu.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016


Malam itu merupakan malam kemenangan Markus karena telah dapat menguasai Rini. paginya saat bangun Rini merasa capai dan ia minta izin untuk tidak kekantor. Selama siangnya dirumah Rini Markus mengulangi persenggamaaan itu, hingga sorenya baru ia pulang. Rini setelah kejadian itu mendapatkan kepuasan sex yang belum pernah ia rasakan selama perkawinannya . Sejak saat itu secara sembunyi2 Rini dan Markus melakukan hub terlarang itu baik di rumahnya atau hotel.

Rini telah menjadi wanita yang butuh kehangatan , iapun terus menjaga ritme hubungan dengan suaminya Hendra. bagaimanpun ia tidak ingin rumah tangganya terganggu oleh affairnya dengan markus yang notabene seusia ayahnya dan oknum polisi itu

Sabtu, 16 Januari 2016

Cerita Seks Anak Tukang Pijat | AGEN BOLA PIALA EROPA 2016

Cerita Seks Anak Tukang Pijat


Suatu malam yang dingin... aku sendiri... Bang Johnny dan Kak wenda sedang berlibur ke Batu ( Malang ) bersama dengan Deasy dan Santi, sedang Winny adik Kak Wenda sedang tidur di rumah temannya, hari itu Sabtu malam Minggu, jam menunjukkan pukul 6.45 aku ke depan cari pak Pardi tukang becak yang biasa mangkal di dekat warung rokok. " Pak, tolong panggilin Bik Suti tukang pijit donk... badan saya lagi pada pegel... " kataku minta tolong.

AGEN BOLA PIALA EROPA


Jam 7.20 kira-kira pintu depan diketok orang dan bergegas aku keluar... ternyata yang dateng Pak Pardi dengan cewec muda lumayan cakep bersih orangnya... bengong aku jadinya. " Dik Joss... ini anaknya Bik Suti... terpaksa saya bawa karena ibunya sedang pulang kampung beberapa hari... tapi dia bisa mijit kok... walaupun ngga' sepinter ibunya. " kata pak Pardi cepat sebelum aku tanya dan ngomel karena tidak sesuai dengan perintahku. " Ya udah langsung masuk aja " kataku mempersilahkan. " Saya balik dulu kepangkalan Dik " pamit pak Pardi.

Seperginya pak Pardi langsung tanpa banyak bicara aku berjalan ke kamarku dan anak Bik Surti langsung mengekor dari belakang. " Siapa nama kamu ? " tanyaku memecah keheningan. " Diah Mas " sahutnya pendek. Sampai di kamar aku langsung buka kaos... dengan bertelanjang dada seperti biasa kalo dipijit sama Bik Suti... namun biasanya aku buka sarung tinggal CD saja... kali ini aku biarkan sarung tetep nempel pada posisinya karena tengsin aku sama cewec muda ini. " Massage creamnya ada di meja belajar " kataku sambil langsung tiduran tengkurap.

AGEN BOLA PIALA EROPA 2016


Tangannya mulai memegang telapak kakiku... terus kebetis... memijat sambil megurut... sama persis dengan apa yang dilakukan ibunya padaku. Bik Surti emang sudah langganan sama keluarga Bang Johnny... jadi aku juga sudah sering mijit sama dia. Tapi walaupun cara mijitnya sama, namun serasa berbeda... tangan ini lebih halus dan hangat rasanya. " Permisi Mas " katanya membuyarkan lamunanku yang baru mulai berkembang... sambil benyingkap sarungku lebih tinggi, hingga ke pangkal pahaku.

Pijitannya sudah sampai pada paha... sesekali agak tinggi menyentuh pangkal pantatku... agak ke tengah... seerrrrr... rasanya ada ngreng... akupun terus saja memejamkan mata sambil menikmati pijatan danmembayangkan kalau terjadi hal-hal yang diinginkan. " Aduh... " aku setengah menahan sakit ( pada hal pura-pura ), soalnya biasanya Bik Suti kalo aku kesakitan malah dicari yang sakit dan dipijat lebih lama sehingga enakan... eh... betul juga dia melakukan hal yang sama... tapi karena test tadi aku ucapkan pada saat dia memijit belakang lututku... maka dia sekarang memijit lebih lama di sana. Wah bisa kalo gitu pikirku... lalu aku merancang yang lebih dari pilot project ini. " Jangan dipijit gitu... sakit diurut saja pake cream " kataku sambil tak lupa berpura-pura sakit.

BANDAR BOLA PIALA EROPA


Dia ambil cream dan mulai mengurut serius di situ. Lama cukup dia mengurut di situ terus sekarang sudah mulai menjalar lagi... paha... betis... sampe telapak kaki... pas kembali ke paha dan kali ini agak terlalu dalem... aku langsung teriak tertahan... seakan kena bagian sakit lagi... " Mananya Mas ? " tanyanya. " Agak daleman dikit " kataku sambil memegang tangannya dan membimbing pada posisi yang aku mau... letaknya persis di pangkal paha tengah pas jadi kalo dipijit-pijit yang kena bijiku... sengaja aku mengarahkan ke depanan... biar makin pas... lama dia di situ... "Kasih cream donk... " pintaku.

Pada saat dia ambil cream... satu tanganku dengan cepat menyingkap CDku supaya meramku keluar dari CD dan bebas... benar juga pada saat tangannya mengoleskan crean sudah langsung ke bijiku... aku agak sedikit supaya bijiku mangkin leluasa dan makin mudah dipijit... " Ati-ati jangan kena celananya... nanti kena cream semua... " kataku pura-pura bingung kalo CDku kena cream padahal mauku supaya dia membuka lebih lebar CDku... dengan tangannya... beberapa jenak kemudian dia bilang " Maaf Mas... CDnya dibuka aja... soalnya nanti kena cream... saya sudah coba menghindari tapi susah... Masnya pake sarung aja... " kata dia mengagetkanku... kaget karena ngga' nyangka dia bilang gitu. Akupun berdiri dan melepas CDku... kembali pada posisi semula aku tengkurap... lalu Diah menyingkap kembali sarungku... hingga ke pantat... aku menahan pada posisi agak nunging supaya makin luas bidang yang bisa dicapai tangan Diah.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016


Benar juga lama dia mengurut... meemas bjiku... sampe aku sendiri sudah ngga' karuan rasanya konak banget... " Agak bawahan dikit... " pintaku... dia rogoh makin dalem sampe pangkal batangku kena pegang... diurutnya dengan agak susah karena dari pangkal batang sampe setengah diurut semua... " Mas kalo bisa balik badan... soalnya susah kalo gini " pintanya... dengan senang hati aku turuti. Aku berbalik badan dan meriamku masih tertutup kain sarung... dengan merogoh dia pegang lagi posisi yang sama. Diurut-urut... sepertinya aku merasa gayanya seperti setengah ngocok... tapi pikiran dia kayaknya lagi mijit... dengan matanya melihat sekeliling kamar... ngelamun kali.

Aku goyangkan pinggul sedikit supaya tanganya terpeleset ke atas... ternyata berhasil... dia lebih banyak ngurut meriamku... tiga empat menit berlalu dia kaya'nya ngga' sadar... tapi lama-lama aku merasa dia bukan mijit atau ngurut... melainkan benar-benar ngocok meriamku... walau tidak digenggam... tapi cukup mantap... Aku sengaja bergerak sambil sedikit menarik ke atas posisi sarungku... sehingga dapat terlihat sekarang tangannya yang sedang ngocok meriamku... merasa tangannya tidak lagi tertutup sarung... dia lihat posisi tangannya dan saat itu seakan baru sadar dia melihat apa yang selama beberapa menit ini dipijitnya... tapi dia tidak berhenti... matanya mulai ngelirik ke aku.

AGEN BOLA PIALA EROPA


Denan tanpa expresi... dia teruskan mengocok... kali ini tangannya lebih mengenggam... jadi aku pastikan dia memang sengaja... jadi dengan sedikit ragu... aku letakkan pada pundaknya... saat memijit tadi... posisi dia berlutut di samping ranjang jadi kalo aku taruh tangan ke samping langsung jatuh di pundaknya dan langsung aku geser turun ke dadanya dan dia diam saja... aku remas dadanya... jadi aksi remas dan kocok berjalan terus beberapa menit... sampai tiba-tiba kepalanya ditundukkan rpanya tanpa basa basi lagi dia cium Kabagku... terus dilanjutkan dengan mengulumnya. Dia sadar bahwa dia dan aku telah sama-sama dikuasai nafsu.... maka tanpa perlu meminta ijin lebih jauh... aku coba untuk membuka baju atasnya... malah dia mambantunya... sehingga dia telah terbuka dadanya... BHnyapun telah dia lepas dan dadanya yang besar disorongkan kearah mulutku... langsung aja aku hisap putingnya.... wow... hangat.... kelapanya lalu direbahkan pada pundakku.

Sehingga kami seperti setengah bergumul karena kakinya masih di bawah... kamipun berciuman hangat... lalu aku bangkt dan mengangkat tubuhnya menaiki ranjang.... " Kamu mijitnya lebih enak dari ibu kamu ya " kataku ngaco... setelah tau dia seperti itu. " Ngga' tau Mas... terlanjur kebawa.... " dia tak melanjutkan kata-katanya. Aku asyik menciumi sekitar belakang telinga... samping leher... kadang mendenguskan nafas hangat ke telinganya. Dia sudah tampak merancu dengan desah dan erangannya yang makin membuatku di awang... Aku bangit dan memiringkan tubuhnya... kaki kirinya aku letakkan pada pundak kananku... denganposisi yang agak miring itu aku gesek Kabagku pada gerbang DuFannya ( Dunia Fantasi )... beberapa saat aku gesek dia mulai mengerang pelan.

AGEN BOLA PIALA EROPA 2016


Kemudian aku tata kepala meriamku pada gerbang DuFan... yang jelas sekali sudah sangat lembab dan sedikit basar... aku coba tekan... wah... kok sempit... tapi beberapa kali coba... akhirnya berhasil juga mencapai setengah badan meriam amblas dalam lorong kegelapan... tampaknya di dalam agak kering... maklum tumitnya kurus kecil... tandanya kalu barangnya cenderung kering... Erangannya walau perlahan masih terus tanpa henti sedari tadi... menambah hangat suasana dan seakan irama lautan teduh... terus aja aku goyang sampe cukup lama sebelum aku akhirnya minta pindah posisi...

Sekarang kedua kakinya aku pangul di kedua sisi pundakku... ayunan makin ganas karena posisi yang lebih leluasa... dan lorong kegelapan makin licin... rupanya dia telah beberapa kali mengeluarkan pelumas... walau bukan orgasme... " Kamu sekarang nungging... " perintahku. Saat Diah nungging... aku tekan pundaknya ke kasur dan sisa pantatnya aja yang nungging... dengan sedikit rubah gerak... aku masukkan lagi meriam jagurku... kali ini lebih sensasional... aku pegangan pada pinggulnya yang cukup gede... dan ayunan makin bebas terkendali... beberapa kali hampir terlepas... tapi karena besarnya si Kabagku maka agak sulit juga terlepas secara keseluruhannya... lelah dengan gaya *****... aku rebahan dan aku suruh dia menaikiku... dia naik dengan membelakangi aku... pada saat amblasnya batangku kali ini diiringi dengan nafas tertahannya.

BANDAR BOLA PIALA EROPA


Kali ini mentok abis... Diah diam sesaat sambil merenungi nikmat yang terasa. Aku mulai ambil inisiatif untuk menggoyang... lalu Diahpun ikut bergoyang.... kali ini putarannya melingkar... enak sekali... yang aku rasakan... lobang yang sempit... hangat... dan cenderung kering... tiap kali dia berputar pinggul aku merasa ada sesuatu nabrak kepala meriamku... pasti mentok dan dia pasti ngga' akan lama untu mencapai titik orgasme demikian pikirku. Benar saja dugaanku... Diah tampak kejang keras sambil mengucapkan kata-kata yang tidak jelas apa maksudnya... cukup lama juga seperti itu... " Aaaa...duuuuuuu.......uuuuhhh Mas... lemes kakiku rasanya... aku ngga' kuat lagi gerak... " demikian katanya. Aku coba untuk bangun dan menunggingkannya... lalu aku hajar lobangnya dengan lebih keras... sampai panas rasanya meriamku... dan akhirnya aku sudah hampir nga' bisa lagi menahan.... lalu aku cabut dan bilang pada Diah " Diah... kamu menghadap ke sini... buka mulut kamu.... " dan rupanya Diah mengerti yang aku mau... dengan lemas dia berbalik badan dan membuka mulutnya. Karena ketakutan akan tidak keburu... maka aku segera saja memasukkan meriamku dalam mulutnya yang mungil itu dan aku goyang maju mundur... beberapa kali dan keluarlah... creeetttt.... creeeee.tttt.... creettt....

Aku jatuh kecapaian... di sampingnya... " Diah... gimana barusan ? " tanyaku memecah keheningan. " Enak sekali Mas... sampe lemes kaki saya... udah ngga' tau berapa kali keluar... kayaknya berendeng keluarnya " jawab Diah sambil males-malesan dalam pelukanku. Dan kamipun tiduran sejenak dalam penat nikmat yang tersisa. Sampai pada... Aku terjaga saat merasakan paha kananku ada sesuatu yang merayap... aku coba walau males... 'tuk membuka mataku dan... benar-benar terbelalak jadinya... saat tau apa yang menyentuh pahaku. Dia Winny... adik ipar kakakku... Johnny... aku sangka dia ada di rumah temennya... dan yang lebih mengagetkan adalah... dia lihat aku mendekap cewec dan dalam keadaan bugil berdua.

BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016


" Joss... loe gila ya... beraninya ngga' ada orang masukin cewec... gue bilangin Bang John... " katanya dengan mata melotot. " Hei... Win... denger dulu... " kataku sambil mencoba bangkit dari tidurku... saat itu pula Diah bangun karena dengar suara orang lain di kamar itu... dia berusaha meraih kain seadanya untuk emutupi tubuh bugilnya sambil bertanya " Dia siapa Mas ? "

" Dia ini Winny... adik ipar kakakku " jawabku pendek. " Jangan gitu donk... masa loe ngga' kompak ama gue " jawabku mohon pengertiannya. " Iya boleh aja gue ngga' bilang Abang asal gue boleh lihat loe berdua main sekali lagi... gimana ? tanyanya. Ach ni anak pikirku pasti gampang dech kalo udah gini... paling banter ntar dia pasti ngga' kuat nahan nafsunya sendiri.... demikian pikirku." Okey... Diah... yuk kita tunjukkan pada Winny... apa yang kita baru kerjakan tadi... kita ulang lagi yuk " ajakku... " Mas malu saya nggak bisa... " aku rada bangun untuk mencium Diah... " Udah kamu merem aja dan anggap hanya kita berdua dalam kamar ini " kataku menenangkan. Dan akupun mulai merangsang Diah dengan ciuman lembut... sambil tanganku berusaha meraba bagian-bagian sensitifnya... beberapa saat berlalu Diah mulai terbawa... dan mendesar halus.... aku rasakan tangan Winny mencoba meraih batangku dan meremas-remasnya, sesekali mengocoknya hingga siap tempur.

SITUS TARUHAN ONLINE


Setelah segalanya siap... akupun mulai ambil ancang-ancang untuk memasuki Diah untuk sesi kedua... pada saat batangku amblas... Diah dan Winnypun seakan menahan nafas... rupanya Winny telah terlarut dalam pemandangan depan matanya. Permainanku dengan Diah berlangsung beberapa gaya... dan tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 9.47, saat itu Winny telah telanjang di samping tubuh Diah yang sedang aku tindih... lalu tangan kirikupun mulai bergerilya ke dada Winny... wah enak sekali... aku pilin putingnya dan diapun mengerang. Sambil terus menggenjot Diah... aku cium juga bibir Winny dan pendek kata... pinggangku ke bawah menghabisi Diah sedang pinggangku ke atas menyerang Winny.

Keduanyapun mengerang seru malam itu... makin keras erangan mereka berdua bersahutan makin nafsu aku dibuatnya... terakhir sudah tidak kuat lagi menahan gejolak... aku genjot makin keras si Diah dan diapun mengerang panjang sambil kejang mendekapku. Saat itu kami orgasme bersamaan... sedang Winny masih belum mencapai walau hampir... erangan kami berdua membakar nafsunya... segera saja Winny memerintahku untuk menghisap memeknya sampai keluar... demikian perintahnya. Akupun langsung memutar badanku untuk mencapai lobang Winny yang sudah sangat basah tadi.... tapi meriamku tetap tertanam dalam Diah. Kumainkan lidahku pada gua vertikalnya dan sesekali pada tombol di atas lobang tersebut sampe Winny mengejang kejang dan.... lemas puas.

AGEN BOLA ONLINE TERPERCAYA


Lima sepuluh menit kami masih rebahan tumpang tindih sampe aku bangkit dan mencuci peralatanku... lalu kukenakan pakaianku dan kusulut sebatang rokok sambil ngeloyor kejalanan... mencari pak Pardi. " Pak... anaknya Bik Suti ngga' usah ditunggu pulangnya... dan tolong bilangin orang rumahnya kalo dia nngga' pulang karena disuruh nemenin Winny " alasanku sengaja aku tidak sebut nama Diah supaya terkesan masih asing buatku. Setelah itu aku balik lagi ke rumah dan cuci kaki lalu join bobok bertiga... ntar malem coba aku gerayangi Winny ach... kali-kali aja dapet nyobain rasanya... pasti asyik dan berarti pula dalam rumah ini ada beberapa stok lobang yang bisa dipake bergantian... khan asyik kalo butuh ngga' nunggu lama-lama.